Maaf Bu Guru, Maaf Pak Guru: Inilah 10 Metode Mencontek yang Kami Lakukan di Sekolah Dulu
Matamu gerak kiri dan kanan, tak mau diam ngintip hasil jawaban
mencontek, mencontek teman
Segala cara engkau halalkan dan kau lakukan demi lulus ujian
mencontek, mencontek teman
mencontek teman...(Mencontek – P-Project)
Semasa sekolah, mencontek adalah hal yang senantiasa dilarang oleh para guru. Katanya sih mencontek tidak baik untuk masa depan. Salah satu efeknya, (katanya) kita bisa berpeluang jadi calon koruptor karena tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan jujur.
Tapi ngaku aja deh! Ada gak dari antara kamu yang gak pernah nyontek? Pasti pernah minimal sekali seumur hidup kan? Terus cara apa saja yang pernah kamu pakai? Mending nostalgia dulu, yuk!
1. Satu jari berarti A. Dua jari berarti B. Untungnya soal pilihan ganda cuma berakhir di opsi E, pas dengan jumlah jari kita.
Teman: “Sssstt…”Kamu: *noleh*Teman: “Nomer 23 apaan?”Kamu: *kasih dua jari*Padahal kamu mau bilang: Piss, aku gak tahu!
2. Karena pakai jari rawan kebaca guru, bagian wajahmu punya fungsi ganda. Jidat A, hidung B, dagu C, dsb.
Jono, nomer 15!*pegang hidung*Nah, sudah aku duga! B jawabannya!Padahal idung lagi gatel
3. Bapak dan Ibu Guru gak mungkin ngikutin sampai ke kamar mandi. Kamu manfaatkan kesempatan ini untuk membuka catatan secara diam-diam.
Pak, saya mau ke toilet.Ya, jangan lama-lama ya!
Di dalam toilet yang sudah dikunci, kamu buka catatan-catatan kecil yang sudah kamu buat. Kamu buka dan kamu hapalkan supaya pas balik ke kelas, jawabannya tetap nyantol di otak. Tapi nasib akan berkata lain kalau jawaban yang kamu cari gak ada di kertas kepekan kamu.
Duh, kepekan-nya Sejarah, yang diujikan Kimia!
4. Bakat-bakat vandalisme mungkin sudah muncul sedikit demi sedikit di dirimu. Meninggalkan contekan di meja dengan tipe-x atau pensil di dinding, misalnya.
Sudah berapa kali meja dan bangku kayu yang tak bersalah itu, kamu jadikan korban vandalisme? Selain menuliskan nama-nama pacarmu dengan tipe-x, barangkali ada pula yang menuliskan contekan di meja. Masih ada pula sudut dinding-dinding putih yang kamu tulisi dengan pensil. Isinya? Gak jauh beda sama catatan sekolahmu. Hihi…
5. Yang malas nulis di kertas kecil, biasanya langsung bawa buku catatan di laci meja. Sayangnya, metode ini gak bisa dipakai waktu ujian nasional.
Kalau ujian yang kamu hadapi bukanlah UN, kamu bisa bernapas lega. Soalnya barang-barang kamu seperti tas, buku dan sebagainya, gak akan ditaruh di depan kelas. Kamu juga tidak perlu repot-repot bikin catatan kecil. Bawa saja buku catatanmu ke laci di bawah meja. Ketika guru yang menjaga ujian sedang lengah sedikit, kamu tarik bukumu dan cari jawaban soal ke lembar jawaban.
6. Mencontek pun perlu kerjasama. Transfer kertas contekan dari bangku depan ke bangku belakang, tapi jangan sampai terjatuh ya.
Ada kalanya mencontek gak hanya melibatkan kamu dan teman sebangkumu, atau kamu dan teman di depan. Tapi terkadang (baca: sering banget) mencontek juga melibatkan sekelompok murid dalam satu kelas. Gak heran ada yang namanya kertas contekan bisa mengular sampai ke mana-mana. Dari bangku paling depan bisa sampai ke bangku paling belakang, eh sampai juga ke bangku seberang dengan modus pinjam rautan. Ckckck…. Pinter juga yah anak sekolah! Bahkan kalau bisa itu kertas mampir ke kelas sebalah.
Makanya, kertas contekan gak boleh sampai jatuh atau hilang! Kalau jatuh atau hilang, kan rawan banget ketahuan sama Bapak dan Ibu Guru!
7. Yang takut kertas contekannya ketahuan, gak kehabisan cara. Nulis badan dilakoni juga, anggap aja tattoo.
Rumus matematika, fisika, kimia? Gampang! Tulis aja di telapak tangan atau lengan. Pokoknya tulis di bagian yang bisa disembunyikan dari pengamatan Bapak dan Ibu Guru pengawas ujian. Kelar ujian, tinggal dicuci deh!
8. Di kelasmu pasti ada seorang juara kelas yang pelitnya minta ampun. Buat kamu yang kebagian duduk di sebelahnya, curi-curi pandang bolehlah.
Kamu : Lumayan kan dapat contekan dari orang pinter! Hehe… Walaupun harus curi-curi pandang. (dalam hati)Dia : Sukur lo, gue sengaja nulis jawaban salah! (dalam hati)
9. Ternyata kamu frustasi karena usaha mencontek si juara kelas sia-sia. Sebelum dia mengadu sama guru, mending berdehem aja sama teman meja lainnya.
Eheemmm… Paijo, nomor ini apaan? Si juara kelas medit banget nih!
10. Kecanggihan teknologi bisa membuat hidup murid sekolah jadi lebih mudah. Kamu pun menyalahgunakannya untuk mencari jawaban.
Kala telepon seluler masih sebatas telepon dan SMS, barangkali kamu menggunakan SMS untuk saling bertukar jawaban dengan kawan yang lain. Kalau saja saat itu sudah ada teknologi Android seperti sekarang, mungkin kamu lebih memilih untuk googling atau bertukar jawaban via Whatsapp atau BBM. Mencontek pun lebih murah.
Upps, hapenya belum di-silent! Ketahuan deh sama Pak Guru…
Mencontek, apapun itu caranya memang tidak dibenarkan. Tulisan ini pun dibuat bukan untuk memotivasi kamu buat mencontek. Sebaliknya, Hipwee mengajak kamu untuk berpikir ulang bahwa pengorbanan kamu untuk mencontek itu sangat melelahkan. Bahkan hasilnya belum tentu seimbang dengan rasa lelahmu untuk mencontek.
So, mulai dari sekarang percayalah pada dirimu sendirimu. Kamu tentu tak akan mau menukar masa depanmu dengan menjadi koruptor bukan?
Cita-citamu dulu, menjadi Penemu…
Gimana bisa kalau nyontek melulu?(Mencontek – P-Project)
ARTIKEL BERMANFAAT DAN MENGHIBUR LAINNYA
- Teruntuk Guruku, Ucapan Terima Kasih Pun Tak Akan Cukup Untuk Membalas Semua Jasamu, Selamat Hari Guru!
- Surat Kepada Setiap Orangtua dari Seorang Guru
- Untuk Guruku, dari Muridmu yang Bandel Dulu
- 7 Kekhawatiran Ini Sering Kalian Rasakan, Pak, Bu. Hanya Saja Kami Tak Peka dan Lupa Berterimakasih
- Inilah Rasanya Pacaran Dengan Seorang Guru
Leave a Reply
19 COMMENTS